Cerpen

Cerpen "Menunggu"

Menunggu

 Karya : Suciani, S.Pd

“Kring…Kring…Kring…” Bel bertanda pulang sekolahpun berbunyi. Andre dan kawan-kawan berteriak gembira sembari mengemaskan barang-barangnya untuk segera keluar dari kelas yang mereka rasa sudah sangat membosankan itu.

Bu Ratih, guru kelas 5 yang sudah tak muda lagi, punya anak 3 dan suaminya seorang Karyawan di sebuah Perusahaan swasta. Apa daya bu Ratih hanya bisa meredamkan kebiasaan siswa-siswanya yang selalu ricuh saat jam pulang sekolah.

Semua siswapun bergantian dijemput oleh orangtuanya, Lala dijemput oleh Ibunya yang bekerja tak jauh dari sekolahnya. Kiki dijemput oleh kakaknya yang terlihat cantik seperti wanita Arab. Begitupun Raka temannya Andre yang dijemput oleh kedua orangtuanya, sebelum pulang layaknya teman Raka pamit kepada Andre.

Raka “Dre aku pulang duluan yaa, mama papaku udah jemput ni”

Andre “Oke ka, besok jangan lupa ya, yang aku bilang tadi”

Raka “ Asiaaap”…

Jam menunjukkan pukul 03.00 Andre masih duduk di depan sekolah, mukanya terlihat masam, gerak tubuhnya terlihat sudah sangat bosan. Tapi Andre tidak sendiri masih banyak guru yang lalu lalang di dalam dan diluar kantor karena memang guru tidak secepat murid pulangnya, ada banyak hal yang harus mereka lakukan, apalagi besok Sekolah akan mengadakan acara 17 Agustus.

Langit sudah terlihat gelap, tiba-tiba hujan turun “memang sekarang lagi musimnya hujan” Andre masih setia menungu jemputan. Biasanya Andre di jemput oleh Supirnya Pak Sam. Tapi entah kenapa hari ini Pak Sam belum terlihat batang hidungnya di depan Anak majikannya itu.

Andre sudah terlihat sangat bosan, sesekali dia bangun dari tempat duduknya dan beranjak ke tempat lain, kadang bermain bola yang ada disana, kadang juga dia bermain ke tempat satpam. Tapi saat hujan dia berteduh.

Andre termasuk siswa yang patuh, namun jika ada teman Andre juga bisa terbawa suasana temannya yang nakal.

 Hujan terus membasahi seluruh lingkungan sekolah, dengan rasa yang sudah sangat jenuh akhirnya Andre berlari ketengah lapangan dan bermain hujan.

Bu Tini, seorang guru mata pelajaran PPKN di sekolah melihat Andre dan memanggilnya “ Andre jangan main hujan, nanti kamu sakit. Cepat kembali kesini”

Andre tak menghiraukan siapapun, baginya bermain hujan adalah pilihan yang tepat saat bosan menunggu jemputan.

Bu Ratih terus-menerus mencoba menghubungi keluarga Andre, namun tak ada respon. HP ayahnya tidak aktif, apalagi mamanya yang sangat sibuk.

Guru-guru lainnya juga mencoba membujuk Andre untuk tidak main hujan, tapi tidak dihiraukan olehnya.

Tepat jam 4.15 sebuah mobil terlihat parkir di depan pagar sekolah, dan turunlah seorang bapak-bapak yang berpakaian lengkap layaknya seorang supir, karena kondisinya hujan dia menggunakan Payung, ya, tidak salah lagi beliau adalah Pak Sam supirnya Andre.

Pak Sam bertanya pada satpam dan menuju keruang guru, disana sudah terlihat Andre dengan pakaian yang basah, dan menggigil akibat bermain hujan tadi.

Pak Sam menjelaskan kepada guru-guru kenapa bisa sangat terlambat menjemput Andre, dan akhirnya merekapun mengerti. Namun tidak dengan Andre, dia terlihat sangat marah, kesal dan benci kepada supirnya itu, Pak Sam merasa bersalah dan meminta maaf kepada Andre meskipun itu bukan kemauannya namun ia hanya menjalankan tugas.

Setelah beberapa menit akhirnya Andre pulang bersama supirnya, dan setelah kejadian itu Andre berjanji tidak akan mau lagi berangkat dan dijemput sekolah oleh supir, dia ingin berangkat sendiri dengan transportasi umum atau mungkin membawa kendaraan pribadi.

Kirim Komentar

Kontak
Alamat :

Jl. Rajawali No. 5 Gp. Keuramat

Telepon :

085260805411

Email :

tncc.indonesia@gmail.com

Website :

slbtncc.sch.id

Media Sosial
Youtube