- Tim SLB TNCC taklukkan 4.18 km dalam pawai budaya 2025...
- Gebyar Apresiasi kelulusan siswa Disabilitas SLB TNCC...
- SLB TNCC gelar Festival literasi dan numerasi bagi siswa ist...
- SLB TNCC GELAR KARYA P5 SISWA ISTIMEWA...
- Peringati Hari Ikan Nasional, PT PEMA Anjangsana ke SLB TNCC...
- Semarak perayaan 17 Agustus Siswa SLB TNCC ikut pawai budaya...
- SLB TNCC adakan Perkemahan Sabtu Minggu (PERSAMI) Bagi Siswa...
- Apa Itu Kurikulum ?...
- Gandeng Dompet Dhuafa, SLB TNCC Gelar Lomba Dinul Islam...
- Program Career’s Day SLB TNCC Libatkan Orangtua dalam Pemb...

Dunia yang fana
Dunia yang fana
Karya : Rahmayeni Tanjung
Sungguh enak tidur
malam ini dengan cuaca yang begitu dingin menambah enaknya untuk berada di alam
mimpi, karena aku kedinginan ditengah malam aku terbangun dan menarik kembali
selimut yang tadinya sudah mulai jatuh dari tubuhku kemudian aku melanjutkan
tidurku kembali, oh God kenapa rasanya susah kembali untuk menikmati tidur yang
indah ini belum lagi beberapa jam aku tidur setelah menarik selimut ditubuhku
tetapi aku harus bangun kembali untuk buang air kecil. Setelah aku membuang air
kecil aku kembali lagi tidur karena sungguh sia-sia rasanya kalau aku tidak
menyambung tidur yang beberapa kali harus terganggu ini, akan tetapi sebelum
aku tidur kembali dan menarik selimut yang menghangatkan tubuhku aku melihat
handphone ku dan ku buka sosial media yang sudah menjadi kebiasaan bagiku.
Handphone, sosial
media dan internet adalah kebiasaan dan kegemaranku bahkan setiap detik aku
tidak bisa terpisahkan dari mereka sudah menjadi candu bagiku harus melihatnya.
Yasudah lupakan saja ocehanku kembali pada cerita saat aku ingin melanjutkan
tidurku dimalam yang mendukung untuk aku tidur, saat aku melihat sosial mediaku
aku melihat ada gambar yang menarik dan aku penasaran untuk membaca caption
dari gambar tersebut , ku baca secara perlahan dan mencoba memahami maksud dari
isi caption yang aku baca, tiba-tiba saat aku membacanya sejenak aku berfikir
kenapa ada kata-kata dari caption ini yang sama persis dengan kegiatan yang
baru saja aku lakukan yaitu tidur yang terganggu.
Kulanjutkan
bacaanku hingga aku memahami makna dari caption ini bahwa terbangunnya aku saat
tidur untuk menarik selimut dan buang air kecil bukannlah hal yang tak sengaja
melainkan ini cara Allah membisikan kepadaku bahwa Allah merindukan ummatnya untuk
bersujud dan berdoa dipertiga malam yang sungguh mustajab dan tak ada
penghalang doa tersebut untuk sampai keatas langit hingga malaikat ikut
mengaminkan doa hamba Allah.
Pesan untuk saya
pribadi dan teman-teman semua yang membaca cerita singkat ini adalah bukankah
Allah menjadikan kita manusia yang hidup di bumi ini untuk beribadah kepadanya
meskipun dalam keadaan apapun. Tidur bernilai ibadah jika kita memanfaatkannya
untuk menambah kekuatan saat kita beribadah kepada Allah bukan tidur yang
berlebihan sehingga kita lalai dan lupa kewajiban kita yang hanya beribadah
kepada Allah. Semoga Allah menjadikan kita semua manusia yang tidak lalai akan
nikmatnya dunia sehingga lupa pada akhirat yang sudah di pelupuk mata.