Dunia yang fana

Dunia yang fana

Dunia yang fana

Karya : Rahmayeni Tanjung

Sungguh enak tidur malam ini dengan cuaca yang begitu dingin menambah enaknya untuk berada di alam mimpi, karena aku kedinginan ditengah malam aku terbangun dan menarik kembali selimut yang tadinya sudah mulai jatuh dari tubuhku kemudian aku melanjutkan tidurku kembali, oh God kenapa rasanya susah kembali untuk menikmati tidur yang indah ini belum lagi beberapa jam aku tidur setelah menarik selimut ditubuhku tetapi aku harus bangun kembali untuk buang air kecil. Setelah aku membuang air kecil aku kembali lagi tidur karena sungguh sia-sia rasanya kalau aku tidak menyambung tidur yang beberapa kali harus terganggu ini, akan tetapi sebelum aku tidur kembali dan menarik selimut yang menghangatkan tubuhku aku melihat handphone ku dan ku buka sosial media yang sudah menjadi kebiasaan bagiku.

Handphone, sosial media dan internet adalah kebiasaan dan kegemaranku bahkan setiap detik aku tidak bisa terpisahkan dari mereka sudah menjadi candu bagiku harus melihatnya. Yasudah lupakan saja ocehanku kembali pada cerita saat aku ingin melanjutkan tidurku dimalam yang mendukung untuk aku tidur, saat aku melihat sosial mediaku aku melihat ada gambar yang menarik dan aku penasaran untuk membaca caption dari gambar tersebut , ku baca secara perlahan dan mencoba memahami maksud dari isi caption yang aku baca, tiba-tiba saat aku membacanya sejenak aku berfikir kenapa ada kata-kata dari caption ini yang sama persis dengan kegiatan yang baru saja aku lakukan yaitu tidur yang terganggu.

Kulanjutkan bacaanku hingga aku memahami makna dari caption ini bahwa terbangunnya aku saat tidur untuk menarik selimut dan buang air kecil bukannlah hal yang tak sengaja melainkan ini cara Allah membisikan kepadaku bahwa Allah merindukan ummatnya untuk bersujud dan berdoa dipertiga malam yang sungguh mustajab dan tak ada penghalang doa tersebut untuk sampai keatas langit hingga malaikat ikut mengaminkan doa hamba Allah.

Pesan untuk saya pribadi dan teman-teman semua yang membaca cerita singkat ini adalah bukankah Allah menjadikan kita manusia yang hidup di bumi ini untuk beribadah kepadanya meskipun dalam keadaan apapun. Tidur bernilai ibadah jika kita memanfaatkannya untuk menambah kekuatan saat kita beribadah kepada Allah bukan tidur yang berlebihan sehingga kita lalai dan lupa kewajiban kita yang hanya beribadah kepada Allah. Semoga Allah menjadikan kita semua manusia yang tidak lalai akan nikmatnya dunia sehingga lupa pada akhirat yang sudah di pelupuk mata.

Kirim Komentar

Kontak
Alamat :

Jl. Rajawali No. 5 Gp. Keuramat

Telepon :

085260805411

Email :

tncc.indonesia@gmail.com

Website :

slbtncc.sch.id

Media Sosial
Youtube