- SLB TNCC Terima Penghargaan LPKRA dari Kementrian PPPA...
- SLB TNCC gandeng BNN kota Banda Aceh dalam implementasi Pen...
- SLB TNCC adakan Perkemahan Sabtu Minggu (PERSAMI) bagi siswa...
- Libatkan orangtua dalam pembelajaran SLB TNCC gelar program ...
- SLB TNCC Banda Aceh Gelar Pemilihan Duta Baca...
- SLB TNCC Banda Aceh gelar Parenting class terkait “Sex Ed...
- Jelajah Pramuka SLB TNCC ajak siswa istimewa bersihkan sampa...
- Apresiasi lulusan siswa disabilitas melalui wisuda angkatan ...
- Kementerian PPPA Verifikasi SLB TNCC dalam Program LPLRA...
- Peragaan Manasik Haji Bagi Siswa Istimewa di SLB TNCC Banda ...

Apa itu Terapi Okupasi ?
Terapi
okupasi berasal dari kata Occupational
Therapy. Occupational berarti
suatu pekerjaan, therapy berarti pengobatan. Terapi okupasi adalah
bentuk terapi atau
perawatan untuk membantu seseorang dengan masalah fisik, sensori, atau
kognitif. Melalui terapi okupasi
ini, seseorang dengan masalah tersebut dapat menjalani setiap aktivitasnya
dengan lebih mandiri. Terapi okupasi adalah bentuk layanan kesehatan
kepada masyarakat yang mengalami gangguan fisik atau mental dengan menggunakan
latian/aktivitas mengerjakan sasaran yang terseleksi (okupasi) untuk
meningkatkan kemandirian (World Federation of Occupation Therapy, 2010).
Terapi okupasi ini merupakan Profesi
kesehatan yang berpusat pada klien/masyarakat dan Tujuan utama terapi okupasi
adalah untuk memungkinkan orang untuk berpartisipasi dalam kegiatan kehidupan
sehari-hari. Hal ini juga tentunya memerlukan kerjasama dengan lingkungan klien
untuk terlibat di dalamnya pada bidang
perkerjaan atau aktivitas yang di lakukan oleh klien untuk mendukung mereka
menjadilebih baik. Terapi okupasi ini diterapkan kepada semua usia baik dari fase
anak , remaja, dewasa dan lanjut usia.
1. Tempat
Bekerja Terapi Okupasi
- Rumah
sakit
- Klinik
- Penitipan
Anak dan Pusat Rehabilitasi
- Program
Perawatan di Rumah
- Sekolah
- Praktek
Pribadi dan sebagai Pendidik dan Konsultan
2. Cara
bekerja Terapi Okupasi
a.
Assesment
(Penilaian)
-
Prosedur
standar
-
Interview
-
Konsultaasi
-
Observasi
b.
Planning
(Merancang)
-
Tujuan
pengobatan jangka pendek dan jangka Panjang
-
Rencana
tersebut harus relevan dengan tahap perkembangan klien, kebiasaan,
peran,preferensi gaya hidup dan lingkungan.
c.
Intervensi
-
Berfokus
pada program yang berorientasi pada klien dan Lingkungan
-
Memfasilitasi
kinerja tugas sehari-hari dan Adaptasi pengaturan pada klien bekerja, hidup dan
bersosialisasi.